Pengertian, Faktor risiko, Gejala dan Pengobatan Hipertensi

Pengertian Hipertensi 

Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah kondisi umum di mana kekuatan/tekanan darah melawan dinding arteri Anda terlalu tinggi. Biasanya disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan merokok. Faktor lain dapat mencakup kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit ginjal, obat-obatan tertentu, dan bahkan genetika. Tekanan darah tinggi bisa berbahaya, karena meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah atau mengelola tekanan darah tinggi ini. Hal ini bisa termasuk membuat perubahan gaya hidup seperti melakukan aktivitas fisik secara teratur, makan makanan yang sehat, berhenti merokok, dan mengelola stres. Dalam beberapa kasus, obat-obatan mungkin diperlukan untuk membantu mengelola tekanan darah tinggi.

Faktor risiko Hipertensi

Hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor risiko. Kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan kurangnya aktivitas fisik, adalah salah satu faktor risiko hipertensi yang paling umum. Faktor risiko lain termasuk obesitas, riwayat hipertensi keluarga, diet tinggi garam, dan usia lanjut. Stres dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan hipertensi. Selain itu, kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal dan diabetes dapat meningkatkan risiko hipertensi. Penting untuk menyadari faktor-faktor risiko ini dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk menguranginya. Pola makan yang tepat dan aktivitas fisik teratur dapat membantu mencegah atau mengurangi hipertensi dan komplikasi terkaitnya.

Gejala Hipertensi

Hipertensi sering disebut sebagai “silent killer” karena tidak memiliki tanda atau gejala peringatan. Namun, ketika gejala benar-benar terjadi, gejalanya bisa berupa sakit kepala di pagi hari, mimisan, perubahan penglihatan, irama jantung tidak teratur, dan telinga berdengung. Hipertensi berat dapat menyebabkan kelelahan, mual, muntah, kebingungan, kecemasan, nyeri dada, dan tremor otot. Satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi adalah dengan meminta petugas kesehatan untuk mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan cepat dan tidak menyakitkan, dan sangat penting untuk menentukan risiko dan kondisi terkait.

Baca Juga  Melawan Kolesterol Tinggi Melalui Perubahan Gaya Hidup

Diagnosis Hipertensi

Diagnosis hipertensi didasarkan pada serangkaian Hasil pemeriksaan pengecekan darah menggunakan alat yang bernama sphygmomanometer (Alat cek tensi) yang diambil selama periode waktu tertentu. Pembacaan tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg) dan terdiri dari dua angka: tekanan sistolik (angka atas) dan tekanan diastolik (angka bawah). Hasil pemeriksaan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih dianggap sebagai tekanan darah tinggi. Jika tekanan darah Anda secara konsisten lebih tinggi dari ini, dokter Anda dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti makan makanan yang sehat, berolahraga secara teratur dan mengurangi garam, serta meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah Anda. Dokter Anda mungkin juga melakukan tes untuk mengidentifikasi masalah kesehatan mendasar yang mungkin menyebabkan tekanan darah tinggi Anda.

Pengobatan Hipertensi

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Untuk membantu mengelolanya, perubahan gaya hidup, seperti berolahraga dan makan makanan yang sehat, dianjurkan. Dalam beberapa kasus, pengobatan juga mungkin diperlukan. Dokter Anda akan menentukan apa yang terbaik untuk Anda berdasarkan Hasil pemeriksaan tekanan darah, usia, dan faktor risiko lainnya. Obat umum untuk hipertensi termasuk penghambat ACE, penghambat reseptor angiotensin-2 (ARB), penghambat saluran kalsium, diuretik, dan penghambat beta. Mereka semua bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengurangi tekanan darah Anda. Penting untuk meminum obat sesuai resep, karena dapat membantu melindungi Anda dari komplikasi hipertensi yang serius.

Komplikasi Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan banyak komplikasi. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan jantung, termasuk nyeri dada, serangan jantung, gagal jantung, dan detak jantung tidak teratur. Hal ini juga dapat menyebabkan stroke dengan pecah atau tersumbatnya arteri yang memasok darah dan oksigen ke otak. Selain itu, dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang menyebabkan gagal ginjal. Untuk alasan ini, tekanan darah harus dipantau secara teratur dan setiap hipertensi dikelola dengan perubahan gaya hidup dan/atau pengobatan farmakologis.

Baca Juga  Penyakit Nyeri Dada - Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Pencegahan Hipertensi

Pencegahan hipertensi merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko kejadian kardiovaskular yang serius. Kebiasaan gaya hidup sehat, seperti mengurangi asupan garam, makan lebih banyak buah dan sayur, aktif secara fisik secara teratur, menghindari penggunaan tembakau, mengurangi konsumsi alkohol, dan membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans, sangat penting untuk mengurangi risiko perkembangan penyakit. hipertensi. Selain itu, mengelola stres dan memeriksa tekanan darah secara teratur dapat membantu mencegah atau menunda perkembangan hipertensi. 

Berikut adalah hal hal yang bisa dilakukan untuk Pencegahan Hipertensi

1. Ikuti Diet Sehat: Mengonsumsi makanan rendah garam, lemak jenuh dan lemak trans, serta banyak buah dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko hipertensi.

2. Berolahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

3. Berhenti Merokok: Merokok dapat meningkatkan tekanan darah, jadi berhenti merokok sangat penting untuk mengurangi risiko hipertensi.

4. Batasi Asupan Alkohol Konsumsi alkohol berlebihan yang dapat meningkatkan tekanan darah.

5. Pantau Tekanan Darah Secara Rutin: Pemantauan rutin penting untuk mendeteksi hipertensi sejak dini dan menilai efektivitas pengobatan.

6. Mengurangi Tingkat Stres: Stres dapat memicu hipertensi, sehingga menemukan cara mengelola stres secara efektif penting untuk mengurangi risiko hipertensi.

7. Kelola Kondisi Medis Lainnya: Memiliki kondisi kesehatan lain dapat meningkatkan risiko hipertensi, jadi penting untuk mengelolanya secara efektif.

Sumber:

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

https://www.cdc.gov/bloodpressure/about.htm#:~:text=high%20blood%20pressure.-,What%20causes%20high%20blood%20pressure%3F,for%20developing%20high%20blood%20pressure.

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/faktor-risiko-hipertensi

https://www.nhs.uk/conditions/high-blood-pressure-hypertension/treatment/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

I agree to these terms.

Scroll to Top